Namun siapa sangka, bahwa wanita kelahiran 17 Juli 1983 ini pun pernah menetap di SMP Bantarjati sebagai seorang siswi pada angkatan yang pertama. Karena itu, bagi guru lain yang telah lama mengabdi di SMP Bantarjati tentu sudah sangat mengenal sosok bu Yoyoh yang bertempat tinggal di Jln. Nambo RT 05/03 Desa Bantarjati, Klapanunggal-Bogor. Tentunya lokasi tersebut tidak begitu jauh dengan SMP Bantarjati.
Hebatnya selama menjadi seorang siswi, prestasi dan talenta bu Yoyoh sudah dapat di lihat, karena itu ia di nobatkan sebagai siswi teladan yang berprestasi dalam banyak bidang.
Selain itu ia pun mendapatkan beasisiwa dari banyak tempat, termasuk dari yayasan Indocement, bahkan sampai ia lulus dari SMP Bantarjati pun masih tetap mendapat beasiswa dari yayasan besar tersebut.
Tidak hanya itu, setelah lulus di SMP Bantarjati dengan nilai yang memuaskan, bu Yoyoh pun melanjutkan prestasinya ke SMK Negeri 01 Gunung Putri. Dan lagi, ia selalu menjadi juara kelas tiap tahunnya.
Bukan tidak ada saingan, justru yang di sebut saingan malah banyak menurutnya. Namun kembali lagi kepada dirinya. Apabila ia merasa bahwa ada siswa yang lebih cerdas darinya, maka ia pun menambah ketekunan belajarnya. Tak lupa untuk bersosialisasi dengan orang tersebut, baginya itu adalah kiat sukses menuju keberhasilan.
Setelah lepas dari seragam putih-abu-abu, bu Yoyoh pun melanjutkan pendidikannya ke Universtas Islam Negeri (UIN). Dengan begitu seolah lengkap sudah perjalanan pendidikannya.
Sebagai seorang guru yang sudah berusia 30 tahun, bu Yoyoh masih tetap semangat mendidik siswa-siswinya dengan visi ingin ikut berkontribusi mencerdaskan bangsa.
Walaupun ia bekerja di mata pelajaran bahasa asing (inggris), namun siswa-siswi SMP Bantarjati juga mempercayainya pada bidang matematika dan IPA, karena di nilai bahwa dulunya bu Yoyoh terkenal pandai di kedua mata pelajaran tersebut. Bahkan sampai saat ini.
Sekarang ini, bu Yoyoh di kenal sebagai guru yang paling akrab dengan siswa-siswinya. Ia mampu memberikan motivasi kepada siswa-siswi yang pada dasarnya cerdas dan berpotensi hanya saja perlu bimbingan yang super intensif untuk menggali potensi tersebut. Untuk itu, metode pengajaran bu Yoyoh cenderung kepada diskusi kelas guna untuk melatih keberanian berpendapat, dan juga dapat lebih mengenal antar teman. Selain metode diskusi, ia pun biasa menyelenggarakan acara kuis di akhir kegiatan belajar. Maksudnya untuk melihat sejauh mana siswanya menangkap pelajaran yang ia berikan.
Dan ajaibnya, para siswa-siswi anak didiknya mampu menerima metode-metode tersebut dengan senang hati.
Jika bicara tentang kepribadiannya, bu Yoyoh terasuk guru yang ulet. Sejak kecil, ia gemar membaca dan sangat mencita-cita untuk menjadi seorang guru. Dan inilah faktanya, ia bisa mewujudkan asa-nya tersebut. Yang membanggakannya lagi, cita-cita tersebut dapat di wujudkannya di tempat ia menuntut ilmu dulu.
Ibu dua anak ini juga selalu berpesan pada setiap siswa-siswinya, bahwa apabila kita ingin menjadi yang terbaik maka lakukanlah hal yang terbaik juga.
Tentunya bu Yoyoh adalah salah satu guru yang menginspirasi muridnya untuk tetap bersemangat mengejar asa dan cita-cita yang kita miliki.
“GANBATTE!!!!”
Nurwulandari,
SMP Bantarjati,
Klapanunggal-Bogor
Posting Komentar