Saya sendiri bingung harus memulai dari mana menuliskannya,masih terasa kabur dan sedikit akan data yang diperoleh. tapi baiklah kita bicara tentang citeureup, tentang tanah yang secara sektoral
adalah salah satu kecamatan dari Kabupaten Bogor, namun secara kultural wilayah ini menyimpan banyak sejarah, semenjak lebih dari abad ke enam belas tanah ini pernah dihuni.Ceritanya sendiri memang seolah fiksi yang bercampur mitos, mengapa dikatakan demikian, pertama karena memang tidak ada bukti peninggalan sejarah yang dapat dipertanggung jawabkan. Tidak seperti Bogor yang memiliki bukti sejarah seperti Batu Tulis, Kemudian ciaruten dan masih banyak bukti lain yang mengidentifikasi bahwa Bogor memiliki bukti sejarah. Namun itu tidak membuat Citeureup kehilangan sejarahnya, cerita turun temurun dari para orang tua, sampai bukti dengan adanya Makam Keramat Pangeran Sake seolah menunjukan bahwa Citeureup memiliki Historical Background yang cukup dalam.
Citeureup adalah rumah bagi berjuta insan yang pernah tinggal di daerah ini,daerah yang didongengkan orangtua dahulu sebagai tempat “pikabetaheun”, seolah kaum urban yang datang ke wilayah ini enggan meninggalkan tempat ini karena betahnya, iklim nya yang tropis, memayungi setiap penghuninya. airnya yang jernih seolah tak puas buat direguk.
Citeureup juga adalah dapur, bagi setiap kita yang mencari nafkah disini, mengenyangkan berjuta perut, menghilangkan lapar dan dahaga berjuta kepala keluarga. ratusan Pabrik yang tersebar, berjuta industry kecil tumbuh subur bak jamur di musim hujan. Tempat ini seolah plasenta yang dihisap terus tanpa pernah habis, berjuta embrio lahir, tumbuh dan berkembang,
Mari jadikan Rumah yang tinggali bersama ini, sedikit lebih baik…..
Posting Komentar